Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh, Badrus Sholeh, M.A., PH.D. melaksanakan sosialisasi beasiswa ke Arab Saudi bagi siswa kelas XII. Kegiatan ini bertempat di Aula Student Center (Sabtu, 4 Januari 2023). Beliau hadir bersama Prof. Dr. H. Akhyak, M. Ag. (Guru Besar UIN SATU). Dalam sosialisasi ini dilaksanakan penandatanganan MoU antara Atdikbud KBRI Riyadh dan MAN 1 Tulungagung dalam mendukung dan memfasilitasi siswa untuk mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi di Arab Saudi.
Mengawali sosialisasi, Dr. H. Bambang Widarsono, M.K.Pd., Kepala MAN SATU menyampaikan ucapan terima kasih kepada Atase KBRI Riyadh dan Prof. Akhyak yang telah bersedia hadir di MAN SATU.
“Momen ini merupakan kesempatan yang baik bagi kami khususnya siswa-siswi untuk mengalap Barokah dari kehadiran Bapak Badrus Sholeh. MAN SATU akan mendukung dan memfasilitasi peserta didiknya yang berani untuk meraih beasiswa ke perguruan tinggi di Arab Saudi,” ujar Dr. Bambang dalam sambutannya.
Sebagai penyemangat siswa, Badrus Sholeh, M.A. PH.D., mengajak mengaungkan motto madrasah ini dengan tambahan versi beliau, “MAN SATU berprestasi, diterima di perguruan tinggi Arab Saudi, besok munggah kaji”. Terdapat 25 kampus di Arab Saudi yang setiap tahunnya memberikan beasiswa kepada 500 mahasiswa dari Indonesia.
Penyampaian materi dari Bapak Badrus Sholeh dapat membuka wawasan siswa bahwa untuk beasiswa melanjutkan perguruan tinggi di Arab Saudi bukan hanya dapat ditempuh melalui jalur tahfid (penghafal Al Qur’an), tetapi juga bisa melalui jalur non-tahfid. Jalur non-tahfid di antaranya bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar ke jurusan umum (sains, matematika, statistik, dan teknik).
Dalam pelaksanaan di Arab Saudi untuk jurusan umum di perguruan tinggi, bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar perkuliahan. Sedangkan bahasa Arab digunakan sebagai bahasa pengantar perkuliahan pada jurusan sosial dan studi Islam. Semoga pelajar MAN SATU menjadi bagian dari mahasiswa yang sukses memperoleh beasiswa di Arab Saudi. Tentu hal ini memerlukan persiapan yang intensif. Bahwa di samping prestasi akademik, tentunya kemampuan dalam berbahasa Arab dan Inggris yang berstandar internasional harus dikuasai siswa. (iz)